Sewaktu istirahat dari rutinitas pekerjaan yang lumayan menguras pikiran dan emosi, iseng-iseng berkunjung ke web tetangga. Ga tau mo ngapain di web tetangga, eh mata tertumbuk pada album foto satu teman yang sampai saat ini masih jomblo, tepatnya memilih hidup selibat awam.
Dalam album foto itu terdapat foto teman-teman yang masih jomblo alias single dan belum punya pasangan.
Jadi tertarik untuk nulis di blog karena album foto itu.
Dua tahun terakhir, pikiran sangat terbeban untuk mencari dan segera menemukan pasangan.
Mungkin dulu dorongan untuk mencari pasangan adalah karena tuntutan dari lingkungan, dimana banyak orang yang masih beranggapan kalau ga ada pasangan maka nanti hidup akan susah, ga ada yang jagain kalo dah tua. Dorongan lainnya adalah umur, dimana menurut orang kalo selisih umur orang tua dan anak terlalu jauh maka nantinya saat anak sedang bertumbuh dan memerlukan biaya banyak tapi orang tua sudah kehabisan tenaga akibat usia yang sudah melewati kepala 5, alias sudah memasuki usia pensiun.
Dorongan lainnya dari diri sendiri. Sometimes, jujur ga jujur, dari dalam hati ada keinginan untuk memiliki pasangan karena merasa "iri" dengan pasangan lain, dimana pas lagi malem mingguan di mol biasanya berserakan pasangan sementara kalo kita masih jomblo kan ga ada pasangan, ga ada yang bisa digandeng, ga ada pasangan yang ngerangkul kita.
Di penghujung tahun 2010 lalu, pikiran tuk segera mencari dan menemukan pasangan sedikit mulai memudar.
Masih ada kerinduan untuk memiliki pasangan, tapi tidak seperti dua tahun terakhir.
Setelah melewati masa-masa "mencari" itu, aku sampai pada satu hal yang lumayan bikin aku tenang. Kenapa harus kuatir ya dengan masa depanku itu ?
Sekarang memang aku masih single, dan aku ga tau ke depannya aku akan menikah atau tidak, tetapi pilihanku adalah menikah, namun jika Dia telah merancangkan jalan hidupku, maka bagianku adalah mengikuti rancanganNya. Dia pasti sudah sediakan yang terbaik bagi masa depanku.
Selama masa-masa "penantian" ini, banyak hal yang dapat dilakukan.
Fokus pada pekerjaan dimana sebagian besar hidup kita adalah bekerja.
Fokus pada keluarga, menikmati kebersamaan dengan orang tua, saudara, sahabat dan teman.
Waktu luang yang tersedia dapat kita gunakan untuk melakukan hoby yang kita sukai.
Pasti banyak potensi yang ada dalam diri kita yang belum tergali, nah saat "penantian" ini bisa kita manfaatkan untuk menggali potensi diri kita semaksimal mungkin.
So, sekarang I am not worry about my status, kalo ada yang tanya udah punya pacar belum maka aku akan dengan sukacita menjawab "Tunggu waktuNya aja," dan kalau ada yang bilang aku pemilih, maka aku akan jawab "Ya dong dipilih, karena itu adalah keputusan seumur hidup, Dia kasih kita logika untuk berpikir, maka itu harus digunakan."
"Dan kini aku mampu bersorak sorai bukan karena penghiburan semu yang kudapatkan dari dunia ini, melainkan penghiburan yang berasal dariNya. Dia mengerti keadaanku, maka Dia akan melakukan yang terbaik bagi masa depanku"
What a sweet blog, Elis! Inspiring. Thumbs up! Thanks...
BalasHapusWah Elis jago nulis nih :)...
BalasHapus@ dian : thanks brother Inoth :)
BalasHapus@ mei : hehe...lg belajar ni mei :)