Senin, 25 Agustus 2014

Must I Give Up Now ? Or Battle ?

Haruskah aku menyerah pada keadaan ?
Keadaan dimana aku tidak mampu untuk bertindak apapun.
Menurut pemikiranku, ingin aku berontak melawan keadaan ini,
Namun hati kecilku berkata "Jangan"

Mengapa aku harus mengikuti kata hatiku
Mengikuti sesuatu yang abstrak
Keberadaannya pun entah dimana
Kebenarannya pun tidak dapat dipastikan

Orang berkata "Sabar, semua indah pada waktunya"
"Waktunya" apa maksud waktunya ?
Waktu siapakah ?
Waktuku atau waktumu atau waktuNya

Abstrak
Tidak ada kepastian
Menunggu
Dan itu membosankan

Ingin mengikuti logikaku "Berontak, ubah keadaanmu"
Tapi apakah itu yang terbaik ?
Apakah demi kesenanganku semata lantas aku harus mengorbankan kebahagiaan orang lain
Apakah setelah semuanya tercapai aku akan bahagia

"Sabar"
Sekali lagi hati kecilku selalu berkata "Sabar"
Sampai kapan ? Logikaku bertanya
:"Hingga waktunya tiba" jawab hati kecilku

Abstrak
Hidup ini abstrak
Bukan, mungkin bukan hidup ini yang abstrak
Melainkah hidupku yang abstrak, selalu hanya ada kata "Sabar"

Dalam sunyi malam, logikaku berbisik
"Jika Tuhan itu ada, Dia pasti akan memberi kekuatan padaku untuk melalui semua cobaan ini"
"Jika Tuhan itu ada, maka penantikanku tidak akan sia-sia"
"Tapi kapan Tuhan akan menjawab doaku ?"

"Sabar"
Hati kecilku selalu menjawab keluhan logikaku
Lelah, penat
Dan tak terasa air mata mengalir dalam sunyi malam

Aku masih di sini bersama hati kecilku dan logikaku
Kami bertiga akan selalu bersama sampai perjuangan ini selesai
Mengikuti kata hatiku maka aku akan "menyerah" untuk menunggu "Semua kan indah pada waktunya"
Mengikuti logikaku maka aku akan "berontak" untuk meraih "apa yang menurutku indah"

Dalam waktu ini
Aku memilih memberikan waktu bagi hati kecil dan logika
Untuk selalu bersuara nyaring
Dan pada akhirnya, aku berserah pada kehendakNya, bukan berpasrah pada keadaan


- putus asa kala doa tidak mendapat jawaban dan penantian tiada ada berkesudahan -
26082014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar