Selasa, 22 Februari 2011

Sahabatku Cinta Sejatiku

Kadang aku berpikir, "Apa yang salah dengan diriku ?"
Kadang juga aku berpikir, "Apa sikapku yang telah melukaimu ?"
Mengapa engkau diam seribu bahasa terhadapaku.
Seolah aku musuh yang harus kau jauhi seumur hidupku.

Kering air mataku.
Luka hatiku semakin dalam, terkoyak, berdarah, bernanah, dan sulit sembuh.
Tak dapatkah kau anggap aku sebagai sahabatmu.
Tak dapatkah kau perlakukan aku seperti layaknya engkau memperlakukan sesamamu.

Bicaralah padaku.
Pedulikan aku.
Sapalah aku.
Tersenyumlah padaku.

Siang malam aku berpikir, apa yang telah melukai hatimu.
Tiap detak jantungku, aku merenung apakah kataku telah melukaimu.
Dalam hening malam aku senantiasa merasa sakit dalam hatiku.
Tak sanggup kulakukan apapun untuk menggapai engkau selain berdoa.

Kutitip harapku pada Sang Pencipta.
Kuberharap agar Ia senantiasa memberkati engkau.
Agar Ia senantiasa melindungimu dari galau dan gemerlap dunia.
Kupinta agar Ia melimpahkan segala karunai bagimu dan keluargamu.

Sahabat, selamanya kau akan ada dalam hatiku.
Sahabat, walau harapku lebih namun aku berusaha membatasi diri.
Sahabat, aku kan selalu mengenang keindahan kala bersamamu, karena kaulah keindahan itu.
Sahabat, aku takkan sanggup menangis lagi untukmu, karena seluruh tangisku telah kuberi padamu.

Dan selamanya kau kan menempati tempat terindah dalam hatiku,
Dan dalam doaku namamu akan senantiasa kusebut
Dan tiap harapku adalah agar engkau bahagia.
Dan kau lah sahabatku, kau lah cinta sejatiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar